Tatkala Fajar mulai menyingsing, bayangkan betapa hening dan tenangnya saat itu... penulis masih tetap mengajak para pembaca untuk tetap tidak beranjak dari sebuah komplek madani yaaah.. mana lagi klu bukan Asrama W Asrama Abu Bakar As.Shiddiq...
dalam keheningan malam menjelang Fajar.. ketika itu seluruh warga kampung Ash.Shiddiq sedang di sibukkan dengan kegiatan masing.masing... kegiatan apalagi klu bukan mendengkur memohon agar sang mentari segera datang menyinari bumi... hahahaha :D
waktu terus berjalan.. dan akhirnya sayup.sayup bunyi yang berasal dari pengeras suara mulai memecah keheningan... pertanda waktu shubuh mulai tiba...
mulailah.. waktu yang sangat menghawaskan "istilah anak asrama".. why..?? Because.. pada saat.saat itulah semua para anak.anak sangat.sangat susah. mengangkat kelopak mata mereka agar terbuka...
saat.saat itulah gaya grativasi kasur mengalahkan gaya gravitasi bumi.. semua ranjang memiliki kekuatan magnet yang perekatannya melebihi LEM ALTECO... so terlalu Lebay ini eh.. :D..
karena inilah maka anak.anak memerlukan seorang super hero yang dapat menetralisir kekuatan yang tidak semestinya melanda para anak.anak warga penghuni asrama Abu Bakar tersebut...
pernah suatu ketika terjadi suatu peristiwa yang memang menegangkan.. dimana beliau Sang Guru besar dengan perlahan menghampiri suatu kamar yang berada tepat di Pojok Kanan Asrama... "posisinya kau harus berhadapan dengan asrama biar tw posisi pojok kanannya ya sob.. :D"
Sedikit informasi untuk penghuni kamar tersebut terdapat 4 orang pemuda yang masih beranjak 17 tahun dan masih sangat memerlukan bimbingan dalam melakukan sesuatu terutama bangun shubuh.. Ups .. ada yang protes ini am... :D
sang Guru besar tersebut menyusuri setiap kamar Asrama dan akhirnya sampailah beliau tepat di depan pintu kamar yag berada di pojok kanan asrama tersebut...
beliau mendapati 3 dari 4 orang pemuda penghuni kamar itu masih berada dalam bahtera tempat tidur mereka dimana yang 2 dari 3 pemuda tersebut telah berhasil di selamatkan oleh sang Guru besar.. sementara yang 1 lagi masih dalam belenggu kekuatan gravitasi dan gaya magnet kasur...
melihat segala tindakan yang dilakukan oleh sang Guru Besar baik itu Bunyi.bunyian ataupun beberapa mantra berupa teguran jarak jauh belum bisa melepaskn belenggu si anak satu ini..
tanpa berpikir panjang beliau langsung melakukan strategi jitunya.. yaitu air... yaaaa.. hanya siraman jasmani dishubuh harilah yang dapat membebaskan anak.anak dari belenggu tersebut..
sang guru langsung saja menuju kamar mandi yang berada dalam kamar itu namun tidak disangka dan tidak ada satupun yang dapat menyangka ternyata salah satu dari 4 orang pemuda penghuni kamar telah berada di dalamnya.. dan hampir saja beliau menerobos masuk ke dalam kamar mandi tersebut... "tolong jangan di bayangkan bagaimana peristiwanya.. :D"
Melihat usahanya untuk masuk kamar mandi mengambil air tidak begitu berjalan mulus akhirnya dia mengambil inisiatip untuk berkunjung ke kamar mandi di kamat sebelah.. beliau berjalan dengan tergesa.gesa...
Karena rasa solidaritas persahabatn yang tinggi antara pemuda di kamar tersebut salah satu dari mereka yang telah bangun berusaha untuk membangunkan sahabat mereka yang masih tidur agar tidak mengalami siraman Jasmani yang sebentar lagi akan di lakukan oleh sang Guru Besar..
berikut Cumplikan peristiwanya..
Chun "Pemuda 1" : "Ther Pemuda 2, Bangun tadi ada ti Ustad Syarip aba..mo ba siram ti ustad kayaknya.. cpat bangun.."
Ther : "mmmm...?? mana... ??
Chun : "tadi dia datang... mar pas tadi dia ka kamar mandi ada te Jibu "Pemuda 2" di kamar mandi jadi ti ustad tidak bisa ba ambe air... kayaknya ti ustad ka sbla dah ba ambe air..
Ok semuanya sudah pada bangun semua.. Achun, Luther, Akbar, Jibu.. semua sudah dalam posisi mata terbuka...
beberapa menit kemudian eh mungkin hitungan detik kayaknya.. Sang Guru besar alias Ustad Syarip kembali lagi meninjau kamar mereka dan dia telah membawa se ember air plus dengan gayungnya...
dan upss... beliau kebingungan... toleh kiri.. toleh kanan.. menyusuri setiap sudut kamar dan beliau mendapati si Luther telah bangun (target awalnya).. beliau bingung... untuk apa dan mengapa dia susah.susah membawa air se-ember plus gayung sementara target yang bakal di tolongnya telah ditolong lebih dulu...
dengan keputusan tanpa pikir panjang .. melihat si Luther masih dalam posisi berdekatan dengan ranjangnya beliau membabi buta melemparkan air yang dalam ember tersebut mengarah ke ranjang Luther.. dan otomatis si Luther pasti kena cipratanya.. :D hahaha..
mereka.. kecuali si Jibu... "karena dia masih dalam kamar mandi" terheran.heran... lho kok bisa disiram/diguyur istilah umumnya.. :D..??
yang paling parah sampai terbawa emosi adalah si luther itu sendiri... dia terdiam sejenak.. mungkin masih mengumpulkan energi kehidupannya.. karena masih ngantuk kali yaa... :D
sementara itu beliau Sang guru besar berlalu begitu saja meninggalkan kamar mereka tapi sebelum itu beliau mengembalikan ember dan gayung ke kamar sebelah....
kembali lagi ke Luther... dengan sigapnya melihat sang guru besar berlalu begitu cepat.. karena dia tidak terima dengan perlakuan tersebut dia tidak bisa berbuat apa.apa kecuali hanya bisa ngiyo,ngiyoto dalam hati dan berkata dengan suara lantang... "wey ustad apa ini ustad... so bangun ustad.... dia siram juu.. woyy samua kase sambunyi samua gayung deng ember weey.. "
kini kondisi kamar yang mereka tempati berair dan ranjang si luther basah terkena siraman jasmani... dan inilah ending dari salah satu peristiwa yang terjadi di shubuh hari.. dan masih banyak peristiwa.peristiwa lainnya ..
tetap standby in my blog...
Achoenmatatta.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar